OKI, Potretsumsel.id--- Menindaklanjuti surat permohonan berbentuk Petisi yang dilayangkan oleh Awak Media kepada Bupati OKI terkait evaluasi terhadap Plt Kadiskominfo OKI beberapa waktu lalu. Akhirnya H. Muchendi Mahzareki S.E., M.Si., menerima langsung perwakilan awak media dalam rapat audiensi di ruang kerjanya, Senin (11/8/2025).
Dalam pertemuan tersebut dihadiri langsung Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadinkominfo) OKI, Adi Yanto, serta perwakilan dari awak media di antaranya Wahid Aryanto, Muhammad Ludfi, Gani Wijaya, Febri Saleh, Muchtar dan Agus Toni.
Mewakili rekan-rekan media, Muhammad Ludfi menyampaikan apresiasi atas kesediaan Bupati OKI dalam menerima aspirasi rekan media secara langsung.
“Terima kasih Pak Bupati sudah menyambut kami. Sebelumnya, kami telah menyampaikan petisi yang berisi permintaan evaluasi terhadap Plt. Kadinkominfo OKI serta perbaikan sistem internal, khususnya pada kerjasama antara media dan Pemkab OKI yang diharapkan berjalan adil,” ujar Ludfi.
Senada, Gani Wijaya menambahkan perlunya pembenahan pada manajemen dan sistem kelola anggaran di Diskominfo OKI yang dinilai tidak transparan, kurangnya asas keadilan terhadap kerjasama media dan evaluasi terhadap sejumlah media yang tidak memiliki petugasnya di Kabupaten OKI.
"Saat ini kami memaklumi terkait pagu anggaran di Diskominfo OKI yang setiap tahun kian menurun, namun setidaknya transparansi pengelolaan anggaran pada belanja media itu perlu juga kita bahas disini " katanya.
Sebagai contoh lanjut Gani, perbedaan nilai anggaran belanja antara media nasional dan media lokal begitu signifikan dan cenderung lebih besar pada belanja media nasional dibanding media lokal itu sendiri.
Sementara diketahui sejumlah media nasional yang tidak disebut merk ini sama sekali tidak memiliki petugas atau wartawannya di Kabupaten OKI. Di sisi lain pengelolaan anggaran yang dinilai seperti sulap, begitu turun anggaran langsung habis, tanpa penjelasan rincian belanja media yang detail dari Diskominfo OKI.
"Masalah ini yang kerap memicu kecemburuan bagi kami yang merasa berkecimpung langsung dalam mempublikasikan kinerja baik OPD, terutama Pemerintah Kabupaten OKI, " tekannya.
Dia berharap pada tahun 2026 mendatang, kiranya seluruh media yang aktif di OKI dapat memperoleh nilai yang setara melalui kebijakan langsung Bupati OKI.
Menanggapi aspirasi tersebut, Bupati Muchendi mengakui bahwa kondisi anggaran di Diskominfo saat ini hanya bersumber dari APBD tanpa dukungan dana lain seperti DAU dan DAK. Meski demikian, ia menegaskan komitmennya untuk melakukan perbaikan ke depan.
“Terkait anggaran, kita tahu hanya ada APBD. Namun, saya punya komitmen untuk meningkatkan dukungan, dengan tetap mempertimbangkan kondisi keuangan daerah,” ujarnya.
Bupati juga memerintahkan Plt. Kadinkominfo untuk melakukan penataan ulang dan verifikasi terhadap kerjasama media, termasuk memastikan setiap media yang bekerjasama memiliki perwakilan resmi di OKI.
“Seluruh OPD sudah saya sampaikan akan dievaluasi kinerjanya setiap tiga bulan. Media lokal akan diberdayakan. Catat, Pak Adi, jika ada media yang tidak punya wartawan di lapangan, segera evaluasi,” tegas Bupati.
Menanggapi instruksi tersebut, Plt. Kadinkominfo OKI Adi Yanto menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan revisi aturan terkait belanja publikasi.
“Dalam Perbup terbaru, kami tuangkan aturan bahwa wartawan harus berdomisili di OKI dan satu wartawan hanya boleh memegang satu media. Jika sebelumnya hanya sebatas edaran surat kepala dinas, kini aturan itu memiliki kekuatan hukum,” jelas Adi.
Audiensi ini menjadi momentum awal pembenahan hubungan kemitraan antara Pemkab OKI dan media lokal, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan transparansi dan pemerataan kerjasama publikasi di wilayah Bumi Bende Seguguk.
0 Comments:
Posting Komentar