PRABUMULIH, potretsumsel.com - Amuk massa warga Rt 2 Rw 3 simpang 4 Kelurahan Tanjung
Raman Kecamatan Prabumulih Selatan tak terkendali. Setelah salah seorang
warganya yakni, YN (22), kemarin (8/11) sekitar pukul 10.00 WIB tewas
akibat ditabrak truk angkutan batubara benomor polisi B 9871 UY warna
kuning yang dikendarai oleh Md (53), warga Desa Teret Kabupaten Cilacap
Jawa Tengah.
Massa yang emosi lantas membakar truk yang dikendarai Md. Beruntung,
Muhyadi tidak sampai menjadi bulan-bulanan warga karena lebih dulu
mengamankan diri ke Mapolres Prabumulih. Tak hanya membakar truk, warga
juga melakukan aksi sweeping dan penghadangan truk batubara yang
melintas di kawasan tersebut. Tujuh unit truk yang tengah terparkir di
kawasan Terminal kota Prabumulih menjadi bulan-bulanan warga. Kaca truk
serta beberapa bagian lainnya dirusak massa dengan menggunakan benda
tumpul.
Informasi
yang dihimpun, kejadian berawal ketika korban bersama kakaknya, Np
(33), istri kakaknya, An (30) serta keponakannya AF (3) hendak pergi ke
sungai terdekat untuk mandi. Dengan menggunakan satu motor merk Vega R
warna oranye bernomor polisi BG 5191 CD, keempatnya berangkat menuju
sungai. Tiba-tiba dari arah belakang, datanglah sebuah truk batubara
dari arah Palembang hendak menuju Lahat, dengan kecepatan tinggi. Diduga
karena tidak melihat sepeda motor korban, tabrakan pun tak terelakkan.
Korban
YN pun diduga tewas ditempat akibat luka parah pada bagian kepala.
Wanita yang masih berstatus lajang tersebut sempat dibawa ke RS
Fadhillah namun nyawanya tidak terselamatkan setelah sampai di rumah
sakit. Sementara kakak YN, Np mengalami luka lecet dan lebam di tangan,
kaki serta di sekujur tubuhnya. Istri Np, An (30) juga mengalami luka
yang sama. Kondisinya kritis dan terpaksa dirujuk ke RSUD Prabumulih
untuk menjalani perawatan intensif.
Pasca
mendapat berita salah seorang warganya ditabrak, warga Kelurahan
Tanjung Raman emosi dan melampiaskan amarahnya dengan membakar truk yang
telah menabrak warganya. Emosi warga sempat redam setelah sejumlah
polisi datang ke tempat kejadian. Bahkan, keluarga korban yang didatangi
pihak kepolisian menerima musibah yang dialaminya setelah mendapat
jaminan dari petugas jika pelaku penabrakan sudah ditahan untuk
selanjutnya menjalani proses hukum.
Namun,
emosi warga kembali memuncak setelah mendapat provokasi dari sekelompok
oknum warga. Isu yang dihembuskan, jika polisi adalah pihak yang paling
bertanggung jawab karena telah membubarkan aksi pungli yang selama ini
telah memberikan keamanan di kawasan tersebut. Warga pun akhirnya
melakukan aksi sweeping serta pengrusakan terhadap truk batubara yang
melintas ataupun yang terparkir di sepanjang Jalan Lingkar kota
Prabumulih.
Kapolres
Prabumulih, AKBP Arief Adiharsa SIK MTCP yang diwawancarai pasca
kejadian belum mau berkomentar banyak. “Saya belum bisa komentar sebab
masih mengumpulkan data terkait kronologis kejadian. Upaya kami
bagaimana emosi warga ini redam dulu,” ujar Arief seraya menuturkan
sopir truk sudah diamankan di Mapolres Prabumulih.
0 Comments:
Posting Komentar