![]() |
potretsumsel.com Foto bersama Cabub dan Cawabub Mura (Foto JF) |
-Kandidat Tak Selesaikan Pertanyaan
MUSIRAWAS, potretsumsel.com - Debat publik yang menghadirkan ketiga pasangan calon (paslon) dalam Pemilukada Kabupaten Musirawas selama 90 menit, dinilai beberapa masyarakat yang menonton langsung, kurang greget dan tak nyambung dalam menyampaikan visi dan misinya. Sebab, pertanyaan moderator yang dilemparkan oleh Dr Muhammad Yusril, rata-rata tidak diselesaikan dengan baik oleh kandidat yang diberikan waktu menjawab selama tiga menit.
"Saya menyimak dari awal, sepertinya pertanyaan dan jawaban tidak nyambung, padahal pertanyaan moderator sangat bagus untuk melihat visi dan misi yang diusung," terang tokoh masyarakat Musirawas, Ahmad Faizal.
Dia menjelaskan, selain pertanyaan moderator, dimana para kandidat yang diberikan kesempatan pertanyaan yang dijawab oleh kandidat lainnya terkesan tidak tajam. Karena terkesan asal bertanya dan asal menjawab.
"Seperti pertanyaan dari kandidat nomor 2 yang bertanya kepada nomor 1, yakni bertanya jumlah pegawai serta jumlah SKPD dan jabatan eselon, terus nomor 1 balik bertanya ke nomor 2 apabila tidak jadi Bupati akan menjadi apa, itukan aneh," katanya heran.
Namun, dia mengapresiasi juga baik paslon nomor urut 1,2 dan 3 yang dalam penyampaian jawaban moderator kompak untuk membangun Musirawas lebih maju.
"Saya mengamati rata-rata kandidat ada program masing-masing yang akan dijalankan kalau terpilih, harapannya kalau benar-benar jadi, program itu bisa dilaksanakan," ungkapnya.
Sementara panelis yang juga moderator acara, Dr Yusril mengaku puas atas jawaban para kandidat yang menjawab seluruh pertanyaan meskipun, ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab karena habis waktu.
Selain itu, dalam debat publik pertama ini, terlihat para kandidat memperlihatkan rasa persahabatan meskipun bersaing dalam memperebutkan kursi Bupati dan Wakilnya.
"Diharapkan pada debat publik selanjutnya tanggal 16 November mendatang, bisa lebih baik lagi, dan terlihat penyampaian visi dan misi sudah jelas serta semuanya menginginkan perubahan di Mura," jelas dosen STIE Mura ini
Dalam pemaparan masing-masing calon, untuk pasangan Hendra-Suwarti yang mana terkait lahan dan mengatrol harga karet, kedua pasangan itu akan mengandalkan kartu yang diberi nama kartu petani mura makmur, dimana fungsi kartu tersebut sebagai strategi khusus untuk kemajuan Musirawas. Bahkan Hendra akan meneruskan program pembangunan era kepemimpinan Ridwan Mukti yakni menuju Musirawas sempurna.
Kandidat nomor urut 3, Zulkarnain-Ratnawati dalam penanganan mengatrol harga karet, dirinya akan menjalankan program andalan bibit pertanian khusus kepada petani dan menjalankan industri hilirisasi. Serta akan membuka koperasi yang fungsinya bukan hanya bersifat simpan pinjam.
Sedangkan Ratna-Zabur, akan melihat kepada status lahan yang jelas dimana akan memanfaat katrol harga karet yang tidak mengikuti harga dunia, yakni dengan cara pemanfaatan sumber daya yang ada dan memanfaatkan dana CSR. (JF)
0 Comments:
Posting Komentar